Saturday 7 June 2008

Mekanisme Kerja dan Efisiensi Tekhnologi pada Mesin Penggiling Padi (To Adinda)

Sejalan dengan perkembangan teknologi sekarang ini, semua yang berkaitan dengan mesin ataupun bukan mesin selalu berhubungan dengan teknologi. Apalagi produsen yang memproduksi suatu alat sangat kualahan untuk memenuhi permintaan dari konsumen. Maka dari itu perlu adanya pengembangan alat produksi yang bisa membantu proses produksi secara cepat dan efisien. Namun, sekarang ini masih banyak pekerjaan yang sebenarnya bisa dibantu dengan suatu alat atau mesin, tetapi para pelaku produksi masih menggunakan proses secara manual. Seperti halnya yang terjadi pada petani penghasil padi. Sekarang ini masih banyak petani yang memakai cara manual untuk merontokkan padi, ada yang sudah memakai alat tetapi masih menggunakan tenaga manusia sebagai penggeraknya. Padahal untuk memperoleh hasil panen yang banyak dan bersih, petani harus melakukan beberapa tahapan dalam merontokkan padi dan kemudian membersihkan padi dari kotoran-kotoran (jerami) yang berasal dari potongan-potongan daun atau tangkai pohon padi yang terkena perontoknya. Apabila semua itu dilakukan oleh mesin maka petani akan terbantu dan akan memperoleh padi yang dipanen lebih banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat.

Maka dari itu perlu adanya mesin perontok padi dengan inovasi atau pengembangan yang harus mendukung, yaitu pada bagian pemisah antara padi dan potongan daun. Dan alat yang perlu ditambahkan pada mesin perontok padi itu adalah blower. Blower di pasang setelah perontok.
Alat perontok yang paling sederhana berupa kayu atau bambu pemukul, tongkat perontok, dan lain sebagainya tergantung pada kebiasaan didaerah masing-masing. Alat yang biasa dipakai adalah pedal perontok (Thresher) yang terdira atas sebuah drum yang terbuat dari lempeng – lempeng kayu yang disusun berjajar berkeliling membentuk silinder kayu dengan diameter 36 – 38 cm, dan panjang 42-45 cm. Pada kayu ini ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari kawat baja sebesar 3 mm. Poros pada drum pedal ini dihubungkan dengan sebuah stang pemutar dan diteruskan kepedal. Tetapi apabila semua bagian alat yang ikut berperan dalam perontok padi digerakkan dengan mesin akan sangat membantu para petani. karena selain semakin meringankan pekerjaan juga mempercepat waktu. biasanya petani menggunakan alat perontok manual dalam 1 jamnya hanya menghasilkan 100 – 150 kg. Dan itu pun belum lagi waktu untuk membersihkan jerami-jeraminya, karena apabila dengan cara manual harus memanfaatkan aliran udara bebas atau angin untuk memisahkan jerami tersebut.
Hal seperti seperti ini sangatlah memprihatinkan, apalagi pada saat ini harga padi yang tidak stabil. Beruntung apabila harga semakin tinggi, tetapi itu sangat jarang ditemui pada saat musim panen. Biasanya pada saat panen apalagi saat panen raya, semua petani padi memanen padinya. Akhirnya para penadah atau pengepul padi seenaknya membuat harga dengan alasan banyaknya padi yang dipanen. Akibatnya bisa sangat memprihatinkan apabila para petani tidak bisa begitu cepat untuk memanen padi mereka, karena semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memanen, harga akan semakin anjlok. Tidak hanya dalam hitungan hari, hitungan jam pun sudah biasa harga yang semula tinggi kemudian anjlok. Maka dari itu perlu sekali mesin perontok padi ini dipakai oleh petani. Apalagi terdapat pengembangan pada pemisah padi dan kotoran, sehingga pada saat memanen waktu yang dibutuhkan akan lebih cepat.

Komentar :

ada 0 comments ke “Mekanisme Kerja dan Efisiensi Tekhnologi pada Mesin Penggiling Padi (To Adinda)”

Post a Comment

 

Development by Sigit Widiyanto '@2009'